Investasi yang dimulai sejak dini akan memberikan keuntungan besar di kemudian hari. Karena investasi bisa dijadikan sebagai tabungan untuk hidup di masa depan nanti, mengingat banyak hal bisa terjadi di kemudian hari. Salah satu investasi yang populer ialah reksadana, dan di sini akan dibahas sedikit tentang tips memilih reksadana di Bibit yang sangat penting dipahami.
Bibit sendiri kini menjadi aplikasi investasi keuangan yang sangat direkomendasikan oleh banyak orang. Terutama karena sudah berlisensi OJK dan pastinya terpercaya. Tapi kadang sulit memahami bagaimana cara investasi di aplikasi tersebut karena beberapa orang masih awam dalam dunia investasi. Bukannya untung, dikhawatirkan malah mengalami kerugian jika salah langkah.
Jika kamu belum mendaftar bibit, pertama-tama download dulu aplikasinya di Google Play Store. Setelah itu ikuti instruksi pendaftaran yang diberikan pada aplikasi.
Pahami Tips Memilih Reksadana di Bibit yang Menguntungkan
Kalau kamu ingin mencoba investasi reksadana di aplikasi Bibit ini, maka sebaiknya simak beberapa tips memilih reksadana di Bibit yang menguntungkan agar bisa lebih cermat melakukannya.
1. Perhatikan Tingkat Risikonya Lebih Dulu
Setiap investasi jenis apapun yang dilakukan pastinya punya tingkat risiko masing-masing dari yang tinggi hingga rendah. Kamu harus memahami dengan cermat tentang hal ini sebelum memulainya. Di Bibit, biasanya untuk pengukuran tingkat risiko akan digunakan sebuah fitur bernama Max Drawdown. Hal ini mempermudah kamu yang masih pemula ketika hendak melanjutkan investasi.
Untuk pengukurannya sendiri dicontohkan seperti ini, apabila reksadana tersebut mempunyai tingkat drawdown sebesar 20%, itu artinya reksadana ini pernah mengalami kemerosotan hingga angka tersebut. Tentu saja perhitungannya didasarkan selama per tahun. Pasar uang mempunyai tingkat risiko drawdown yang cukup rendah, sehingga cocok apabila kamu ingin mencobanya dengan risiko sekecil mungkin.
2. Pelajari Profil Manajer Investasi
Tips memilih reksadana di Bibit selanjutnya ialah mempelajari profil Manajer Investasi. Bibit sebagai aplikasi investasi tentu tidak sembarangan memilih manajer keuangan untuk para penggunanya. Biasanya Manajer Investasi yang dimiliki oleh Bibit sudah memiliki izin resmi dan pastinya terpercaya. Namun, itu bukan berarti kamu sebagai investor harus mengabaikan tentang profil Manajer Investasi tersebut.
Nah, agar lebih yakin lagi, maka kamu bisa meminta portofolio dari Manajer tersebut dan mempelajari tentang investasi apa yang pernah atau mungkin sedang dikelola oleh mereka saat ini. Jika rekam jejaknya sangat baik, maka kamu bisa melakukan investasi dengan tenang dan pastinya investasi berdasar kepercayaan jauh lebih aman.
3. Berpikir Tentang Tujuan Melakukan Investasi
Produk reksadana ada banyak macamnya yang bisa disesuaikan dengan jangka waktu. Apabila tujuanmu berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek, maka di sini Pasar Uang menjadi solusi yang paling tepat untuk dipilih. Apalagi tingkat risikonya juga amat rendah dibandingkan yang lain.
Tapi jika kamu ingin investasi untuk jangka panjang misalnya demi meraup keuntungan bertahun-tahun mendatang, maka investasi Saham atau reksadana Campuran bisa jadi pilihan. Karena investasi tersebut cocok untuk keuntungan jangka panjang kira-kira hingga 5 tahun ke depan.
Memilih instrumen investasi yang tepat bukan hal mudah di antara banyaknya produk-produk investasi yang dikeluarkan oleh berbagai perusahaan. Apalagi investasi ini hubungannya dengan uang yang sangat berharga bagi kehidupan siapapun, sehingga harus sangat hati-hati dan memikirkan segala risikonya dengan baik.
Baca juga: Apa Peran OJK terhadap Bank Digital di Indonesia?
Bibit membantu masyarakat yang ingin berinvestasi sejak dini tapi tidak ingin mengeluarkan modal terlalu mahal. Di aplikasi ini kamu bisa mencoba investasi dengan modal yang sangat murah tapi keuntungannya terus ada. Tips memilih reksadana di Bibit yang sudah disebutkan di atas bisa jadi acuan supaya kamu tak keliru dan berakhir rugi.